Minggu, 29 Mei 2016

FIRASAT


"waktu ade berangkat juga mama tetep liatin aja sampe ga keliatan, kaya ga izin-in pergi aja tadi pagi."
Senin, awal hari minggu baru seperti biasa sudah banyak kegiatan menunggu. to do list siap-siap untuk di coret satu-satu.
di senin ini lumayan melelahkan (ga juga sih), mulai dari pagi setelah meeting di lanjut kegiatan lain sampai selesai jam kantor pun masih ada beberapa hal yang harus di kerjakan.

"laper ya" celetuk bunyi setelah perut bergetar (asik), "makan dulu deh mending setelah itu baru pulang", yola's said. "ada yang harus di tanda tanganin owner dulu tapi ya", "ok buruan deh".

singkat cerita gue pergi cari makan ga jauh dari kantor. selesai makan sambil ngobrol-ngobrol kita balik ke kantor dan hujan lumayan deres pun turun. ambil tas jaket dan pegang kunci dan ready to go home, tapi ko males banget ya mau pulang tumben tumbenan mungkin efek lelah jadi ga terlalu di gubris. sebelum pulang sempet ngobrol dulu sama supervisor sambil nunggu hujan yang lumayan itu loh.



sekitar pukul 8 malam hujan agak mendingan dan gue nekat buat pulang karena besok harus ke luar kota buat urusan kerja, so harus istirahat cukup sebelum besok berangkat. cape, lelah ga jelas "yaudahlah bismillah aja saya pulang ya pak", pamit.

di perjalanan pulang biasa-biasa aja ga ada yang beda atau janggal, tapi makin jauh dari kantor ko makin ga enak hati.

mobil dari kanan belok ke arah yang sama tiba-tiba rem mendadak, di samping ada dua motor lumayan kenceng dan sebelah kanan 1 motor yang hantem gue sampe kaya sinetron terbang-terbang gitu terus terlempar ke arah bahu jalan, gelap! ternyata kita semua tabrakan dan dadah dunia. buka mata dan ada orang yang tarik gue dari belakang terus lupa rasanya kenapa dan ada apa, semacam orang yang tak tau arah jalan pulang (yha butiran debu).

telpon temen & orang rumah, 20 menit kemudian datang kaka sama istri dan adek gue, itu keadaan nya 2 kaki ga bisa gerak pelipis yang rasanya kaya si tom yang kena besi gara-gara si jerry jail nyut nyutan parah, di bawa kerumah dan di bawa ke tempat alternative tulang iya kang urut hm.

berasa robot yang lagi re-build ga tanggung-tanggung gue teriak membangunkan 1000 desa eh gadeng lebay bener, but seriously yang denger teriakan gue kerumah dan mereka mengeluarkan ke ibaan rasa sakit gue lewat air mata (ea) jadi kebayangkan kan apa rasanya saat kang urut sikat semua badan gue, key bhay!.


tulang rusuk kaki kiri geser, betis kaki kiri retak, tangan kiri ratak juga, pelipis kiri, dan punggung ke leher atas yang kanan. haha gimana lengkap belum? sakit banget oi sedi :(
tapi alhamdulillah masih di berikan kesempatan hidup oleh Allah yang maha pemberi kesempatan lagi bijaksana.

resiko berkendara kalo ga di tabrak ya nabrak. selalu hati-hati dalam berkendara selalu utamakan keselamatan berkendara dan jangan lupa berdoa.

sekian!

Sabtu, 21 Mei 2016

Cahaya Di Kegelapan Malam

Hi ...

apakabar tubuh yang semakin matang tapi belum kunjung dewasa?
apakabar umur yang semakin bertambah tapi belum usai manja?
apakabar jiwa?
...
sudah tegarkah?


18 Februari 1995,
seorang anak perempuan lahir ke dunia ini dari ibu dan ayah yang sangat hangat.
anak yang di tunggu? ya anak wanita satu-satunya, tidak bisa aku bayangkan garis senyum kebahagiaan ibu dan ayahku dulu.

"Cahaya Di Kegelapan Malam"

he he he 
ya, itu arti dari nama anak perempuan tersebut, bagus ya? aku sangat bersyukur atas nama yang di berikan. tapi tunggu, hmm kenapa aku takut akan gelap? kecuali gelap saat tidur itupun harus ada cahaya yang bisa memberikan sedikit terang, lanjut.

saat ini anak perempuan tersebut telah berada di umur dewasa, wah! sekitar 20 tahun lalu sampai saat ini rasanya masih sama saja, masih belum bisa jauh dari mama. duh! ibu dan ayahku pun masih memperlakukan aku sama, kecuali soal selera. mereka tidak pernah memaksakan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka kehendakan, yas! terimakasih.

Empa, ini adalah panggilan sayang nya mama untuk ayahku,
dia sangat teliti, detail, perfectionist, tegas, ayah yang sangat romantis, dia bisa melakukan apapun untuk keluarganya. the real hero and always be my hero till i can't breath anymore.
aku sangat amat mencintai mu ma, 
sangat lembut & sabar, dekapan nya yang selalu membuat jiwa ini tumbuh kuat. can't describe how lucky i am to have you mom.

Hi... 
aku mencintai kalian,
terimakasih atas setiap detik tanpa henti mencintai anakmu yang manja ini,

Dari anak terkasihmu,
yang cukup malu untuk menyampaikan semua ini,
Nurlaila Sari.